7 Fakta Bloody Mary Ratu Inggris yang Pertama dan Jahat

4 min read

Hampir semua orang di dunia ini pernah mendengar nama Bloody Mary ratu Inggris. Nama ini sudah dikenal sejak dulu hingga saat ini, karena Mary merupakan ratu pertama di Inggris. Meskipun hanya sebentar memerintah Inggris, namun ada banyak cerita yang beredar.

Mary sendiri merupakan anak dari raja Henry VIII, bahkan merupakan anak pertama yang berhasil bertahan hidup sampai dewasa. Di zaman dulu, raja Henry VIII sangat sulit memiliki anak yang bertahan hidup, karena pada masa itu masih sering terjadi wabah penyakit.

Fakta Bloody Mary Ratu Inggris

Hampir semua orang di dunia ini pernah mendengar nama Bloody Mary ratu Inggris. Nama ini sudah dikenal sejak dulu hingga saat ini, karena Mary

Sebagai salah satu anak raja Henry VIII yang bisa bertahan hidup sampai dewasa, tentu Mary memiliki banyak cerita dan fakta – fakta mengejutkan. Bagi Anda yang tertarik dengan sejarah ratu Inggris, tentu harus memahami beberapa fakta unik tentang ratu Bloody Mary ini.

1. Pernah Diasingkan dari Istana

Fakta pertama adalah Bloody Mary ratu Inggris pernah diasingkan dari istana saat usianya masih kecil. Alasannya adalah karena raja Henry terus mengalami pertengkaran dengan istri pertamanya, sehingga raja Henry VIII memutuskan mengasingkan istri dan anak pertamanya.

Raja Henry terus bertengkar dengan istri pertamanya, karena raja tersebut ingin menikah lagi dengan wanita lain, yaitu Anne Boleyn. Istri yang tidak terima dengan keputusan tersebut membuat Mary juga turut diasingkan sehingga harus tinggal di tempat yang jauh.

2. Pernah Tidak Dianggap Sebagai Ahli Waris

Selain pernah diasingkan dari istana, beliau juga pernah tidak dianggap sebagai ahli waris di kerajaan, karena kebencian Raja Henry VIII masih mendalam pada istri pertamanya yang menentang pernikahan keduanya. Padahal Mary merupakan anak sah dari raja dan istrinya.

Meskipun tidak dianggap sebagai ahli waris, Bloody Mary ratu Inggris tetap menerima keadaan tersebut dan tinggal bersama ibu serta para pembantunya. Keadaan tersebut membuat beliau sudah tidak banyak berharap lagi untuk menjadi pewaris dalam kerajaan.

3. Ditinggal Ibunya Meninggal

Setelah selang waktu berlalu, ternyata ibu Mary meninggal terlebih dulu karena usia yang sudah tua dan terkena penyakit. Ketika ditinggal ibunya meninggal, ratu pertama di Inggris ini mengalami kesepian dan depresi, karena ibunya adalah satu – satunya orang terdekat.

Meskipun ibunya sudah meninggal, namun masih ada pembantu dan salah satu duta raja yang masih baik padanya. Oleh karena itu Mary mulai bangkit kembali dan mengharapkan ada keajaiban, yaitu dirinya bisa kembali lagi ke kerajaan dan merebut hak sebenarnya.

4. Pernah Melakukan Kudeta

Bloody Mary ratu Inggris akhirnya bisa datang kembali ke istana, karena raja Henry VIII mulai membuka tangannya atas permintaan dari istri ketiganya. Setelah itu beliau tetap tinggal di istana sampai dewasa dan menikah dengan pangeran Philip dari negara lain.

Namun setelah itu, beliau melakukan kudeta agar bisa menjadi pemimpin wanita pertama di negara tersebut. Awalnya banyak orang yang mendukung hal tersebut, karena ratu ini memiliki keyakinan yang sangat kuat pada agama katolik seperti dirinya patuh pada ibunya.

5. Sangat Patuh Pada Agama

Fakta berikutnya adalah pemimpin wanita pertama di Inggris ini sangat patuh pada agama katolik. Hal tersebut dapat terjadi karena sejak kecil Mary selalu diajarkan untuk patuh pada alkitab, paus, dan apapun yang berhubungan dengan agama katolik oleh ibunya.

Kepatuhannya pada agama, membuatnya menjadi orang yang selalu melakukan segala hal berdasarkan agama katolik. Namun karena Bloody Mary ratu Inggris terlalu patuh pada agama katolik, sehingga tidak bisa mentoleransi jika ada pemahaman selain katolik.

6. Suka Membakar Orang yang Memberontak

Sebelum menjadi pemimpin negara, beliau pernah bersumpah untuk menumpas orang – orang yang tidak percaya pada agama katolik atau memiliki pandangan lain dari yang selama ini dipahaminya. Sehingga ratu ini suka menghukum orang yang membelot agama.

Namun hukumannya diberikan dengan cara sangat kejam, yaitu membakar orang – orang yang membelot. Bahkan meskipun sama – sama katolik, ratu ini tetap menghukum orang lain yang memahami katolik dengan cara lain atau tidak sama dengan pemahamannya.

Hal tersebut membuatnya mendapat julukan Bloody Mary ratu Inggris, karena sikap dan perilakunya sangat kejam pada orang – orang dengan pemahaman agama berbeda. Disebut dengan bloody karena banyak orang memandang beliau sebagai sosok berdarah – darah.

7. Meninggal Karena Wabah

Fakta terakhir adalah beliau akhirnya meninggal bukan karena dibunuh atau dihukum oleh masyarakat, namun meninggal karena wabah. Usianya saat meninggal karena wabah tidak terlalu tua, kemudian beliau digantikan oleh penerus lainnya untuk mengurus kerajaan.

Berdasarkan fakta – fakta unik tersebut, wajar saja jika nama ini sangat dikenal dari masa dulu hingga saat ini. Dari fakta dan kisah Bloody Mary ratu Inggris, Anda dapat mempelajari bagaimana sejarah kelam pernah terjadi di negara tersebut.

You May Also Like

More From Author