Perlu Anda ketahui bahwa sejarah Kekaisaran Ottoman atau Kesultanan Utsmaniyah sudah dimulai sejak tahun 1299. Negara dengan multi-agama dan multi-etnis ini memiliki berbagai kelompok yang hidup bersama di dalamnya.
Dalam enam abad lamanya, pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah telah dipimpin oleh total 36 sultan. Bentuk negara Ottoman sendiri adalah cikal bakal negara yang saat ini dikenal sebagai Turki.
Berikut Mengenai Sejarah Kekaisaran Ottoman
Sejarah dimulai dari paruh kedua abad ke -13 saat bangsa Turki dari Turkestan bermigrasi ke wilayah Asia Kecil. Mereka tinggal di sekitar sungai Amu Darya, Gorgan, dan Tabaristan. Masa kekhalifahan Umar bin Khattab menjadi saksi kontak pertama Turki dan Muslim. Bangsa ini berperan penting dalam masa kekhalifahan Abbasiyah serta kesempatan terbuka oleh Khalifah Al Mu’tasim. Saat itu, bangsa Turki mendirikan Kesultanan Seljuk dan berakhir di masa pemerintahan Ghiyatsuddin Abu Syuja’ Muhammad.
Saat kesultanan tersebut berada dalam kehancuran karena serangan Mongol, sekelompok orang bermigrasi demi menghindari serangan. Kelompok tersebut berada di bawah pimpinan Sulaiman dan dilanjutkan Ertugrul, putranya. Dalam sejarah Kekaisaran Ottoman, Ertugrul memperoleh sebidang tanah di kawasan barat Anatolia dari Kesultanan Seljuk. Saat masa pemerintahannya, Ertugrul memperluas kekuasaan kemudian berhasil mengalahkan Byzantium.
Kepemimpinan Ertugrul pun dilanjutkan oleh Utsman yang memperluas kekuasaan sampai Byzantium. Di masa pemerintahan Utsman inilah Kesultanan Utsmaniyah berdiri secara resmi. Kesultanan ini menjadi kerajaan terbesar dengan masa kekuasaan paling lama. Dalam sejarah tercatat bahwa kesultanan ini berdiri selama lebih dari enam abad, yaitu sejak 1281 sampai 1924. Wilayah Arab, Kaukasus, dan kota Wina berhasil mereka kuasai. Bahkan wilayah sekitarnya seperti Trace, Bosnia, dan lainnya juga terkena pengaruh.
Untuk ibukotanya sendiri kerap berpindah-pindah selama dilakukannya beberapa ekspansi. Misalnya saat sebelum Utsman I memimpin, ibukotanya adalah Sogud. Tetapi saat berhasil menaklukan Broessa, ibukota pindah ke Broessa. Kemudian pada sejarah Kekaisaran Ottoman di pemerintahan Murad I, Adrianopel menjadi ibukota sampai penaklukan Konstantinopel (1453) oleh Muhammad I. Setelah itu namanya diubah menjadi Istanbul serta menjadi ibukota terakhir dalam kesultanan ini.
Fakta-fakta dalam Sejarah Kekaisaran Ottoman
Setelah mengetahui kurang lebih mengenai sejarahnya, terdapat beberapa fakta yang tidak boleh Anda lewatkan. Berikut adalah deretan fakta-faktanya :
-
Besar Kekuatannya
Puncak kekuasaan dari kekaisaran ini berada pada abad ke – 16 saat kepemimpinan Suleyman yang Agung. Beliau merupakan salah satu sultan dengan masa kekuasaan paling lama. Bukti kekuatannya dapat Anda lihat dari julukan “Agung” pada namanya.
Julukan tersebut adalah julukannya di dunia Barat, sedangkan pada kekaisaran Ottoman, julukannya adalah “pemberi keadilan”. Pada masa pemerintahan Suleyman, kekaisaran membentuk aturan hukum baru serta mengalami periode kebangkitan budaya.
Periode tersebut didukung oleh perpaduan unsur antara Islam, Kristen, dan Arab. Selain itu terdapat juga penawaran untuk lalu lintas aman bagi para Yahudi Sephardic yang sebelumnya melarikan diri dari Semenanjung Iberia.
Dalam sejarah Kekaisaran Ottoman pada awal abad 16, terdapat salah satu komunitas Yahudi terbesar di dunia. Konstantinopel pun berganti nama secara resmi pada tahun 1930. Dan semasa renaisans, kekaisaran ini menjadi mitra dagang terbesar dalam Eropa Barat.
-
Pengaruhnya Terhadap Eropa
Tembok pada kota Wina merupakan tanda dari puncak Kesultanan Utsmaniyah serta awal keruntuhannya secara perlahan. Kehidupan budaya di sana berhasil menarik perhatian pada seniman Eropa Barat sehingga banyak subjek yang dikagumi.
Bahkan kekaisaran ini juga menjadi bagian dari kekaisaran Eropa dan jangkauannya meluas sampai ke negeri seperti Balkan dan Eropa Tenggara. Balkan dan Eropa Tenggara sendiri saat ini adalah bagian dari Eropa.
Tetapi, pada pertengahan abad ke – 19 situasi mulai berubah, karena dalam sejarah Kekaisaran Ottoman, mereka mulai memusatkan kekuasaan serta administrasi. Hal ini dilakukan jauh dari wilayah-wilayah lain dan terpencar.
Kemudian di awal abad 20, provinsi-provinsi Eropa di kesultanan menjadi tempat konflik serta kekerasan antaretnis serta agama. Adapun titik baliknya yaitu pada perang Balkan karena memisahkan Ottoman dari beberapa provinsi paling beragam juga kaya.
-
Pengaruh Terhadap Kehidupan Turki di Zaman Modern
Tidak hanya pada Eropa, Turki juga terkena pengaruh bahkan sampai ke zaman modern. Karena kekalahan Yunani di Anatolia (1922) oleh Turki merupakan tanda runtuhkan kekaisaran Ottoman secara de facto.
Setelah itu muncullah negara baru, yaitu Turki Modern. Akan tetapi, pendiri serta pemimpin pertama mereka yaitu Mustafa Kemal Ataturk melakukan suatu terobosan bersifat radikal pada warisan Ottoman. Ataturk memindahkan ibukota dari Konstantinopel ke Ankara.
Dirinya juga memprakarsai beberapa reformasi secara cepat seperti penghapusan kekhalifahan juga perubahan alfabet. Perdebatan antara modernisasi dan tradisi pun terus membentuk evolusi dalam kehidupan politik Turki.
Pembahasan mengenai Kekaisaran Ottoman serta beberapa fakta di atas merupakan sejarah yang sangat terkenal. Karena sejarah Kekaisaran Ottoman merupakan sejarah dengan waktu yang panjang dan banyak perubahan.