Teknologi Geoengineering untuk Bumi Solusi Pemanasan Global

4 min read

Kehadiran teknologi geoengineering untuk bumi dianggap dapat membantu mengatasi krisis iklim. Apalagi kondisinya semakin memburuk dan membutuhkan solusi inovatif. Tujuannya agar mitigasi dampak perubahan iklim terjadi.

Geoengineering menjadi pilihan baik yang telah dilakukan para ahli iklim di dunia. Salah satu target utamanya yakni untuk mendinginkan suhu bumi. Ternyata memiliki banyak manfaat lain, tapi ada juga kontroversinya.

Teknologi Geoengineering untuk Bumi Masuk Dalam Agenda Iklim

Kehadiran teknologi geoengineering untuk bumi dapat menjadi solusi pemanasan global. Manfaatnya ternyata melimpah, tapi disertai dengan kontroversi.

Geoengineering sebenarnya dikenal juga dengan istilah rekayasa iklim. Dalam cara kerjanya terdapat cara melakukan intervensi skala besar dalam sistem bumi, laut, tanah maupun atmosfer. Kemudian mampu memerangi perubahan iklim.

Dalam kerjanya, teknologi geoengineering untuk bumi akan memanfaatkan dua kategori berbeda. Salah satunya dengan menghilangkan karbon dioksida dari udara. Cara satunya yakni membatasi sinar matahari pada permukaan bumi.

Besarnya peningkatan gas rumah kaca pada atmosfer masih dirasakan sampai sekarang. Terlebih dengan adanya revolusi industri yang bertambah buruk. Cara ini menjadi pertimbangan dalam rekayasa geo yang memiliki peluang bagus.

Sayangnya dalam skala besar, metode tersebut belum terbukti secara akurat. Bahkan menimbulkan dampak tidak diinginkan jika tidak dilaksanakan dengan tepat. Belum lagi berisiko menghambat pengurangan emisi gas rumah kaca.

Tidak heran membutuhkan persetujuan publik berkaitan dengan penelitian maupun penerapannya. Termasuk cara untuk mengatur serta mengelolanya dengan baik. Terlebih akan dilengkapi penerapan maupun dampak bagi lintas batas negara.

Pendapat ahli mengenai teknologi geoengineering untuk bumi sebenarnya dinilai positif. Terutama karena beberapa ilmuwan menganggap metode ini cepat dan efektif. Bahkan disertai dengan model panel antar pemerintah di dalamnya.

Asumsi jika karbon dapat dikeluarkan dengan baik memiliki peluang memenuhi target dalam Perjanjian Paris. Dalam perjanjian tersebut terdapat ketentuan jika jumlah pemanasan atmosfer harus jauh di bawah 2 derajat celcius.

Beberapa metode yang ditanamkan sifatnya berteknologi rendah seperti penanaman pogon pada skala rendah. Kemudian melibatkan teknologi dengan skala signifikan dengan pendekatan tepat untuk mengurangi pemanasan global.

Manfaat Geoengineering Sebagai Teknologi Mitigasi Iklim Terbaru

Perbincangan mengenai teknologi geoengineering untuk bumi pada komunitas iklim semakin membesar. Penyebabnya karena potensi signifikan yang berpeluang diberikan. Apalagi dapat menjadi teknologi mitigasi iklim terbaru.

Manfaat utama dari teknologi ini yaitu dipakai secara aktif menunda maupun membalikkan kondisi darurat iklim. Selain itu mendukung tercapainya target Perjanian Paris 2030. Tentu berpeluang dapat terjadi secara tepat waktu.

Belum lagi teknologi ini dianggap layak karena memberikan hasil langsung sekaligus terukur. Studi telah membuktikan rekayasa iklim bisa mendinginkan planet. Bahkan dapat terjadi hanya satu tahun setelah sukses diterapkan.

Keunggulan lainnya yakni memiliki margin biaya lebih terjangkau dibandingkan opsi mitigasi iklim lain. Kemampuan tersebut membuatnya dapat mengurangi tekanan pada populasi karena saat ini lebih rentan karena geografinya.

Tentu dapat disebabkan oleh perubahan iklim pada wilayahnya masing-masing. Penggunaan teknologi geoengineering untuk bumi juga bisa membantu mengurangi dampak kesehatan. Terutama yang disebabkan oleh panas atau dingin ekstrem.

Selain itu, bencana yang berhubungan dengan cuaca juga dikurangi dengan optimal. Hal ini dapat mendukung produksi pertanian yang berisiko terkena dampaknya. Teknologi ini mendukung produktivitas hasil tani masyarakat.

Sementara itu, berkaitan dengan pendidikan, juga dapat meningkatkan aksesnya. Penyebabnya karena tekanan karena mental berkaitan dengan cuaca menurun. Partisipasi dalam pendidikan maupun kesehatan dapat tercapai dengan baik.

Keandalannya lebih baik dari pembangkitan energi. Nantinya dapat memberikan akses dan ruang lebih banyak meraih akses ekonomi atau pekerjaan. Tidak heran di prediksi dapat menjadi inovasi teknologi masa depan terbaik.

Kontroversi Geoengineering Karena Ketidakpastian dan Risikonya

Para ahli dan ilmuwan menganggap jika teknologi geoengineering untuk bumi memiliki dampak luar biasa dalam mengatasi darurat iklim. Bahkan mendukung berkurangnya kelebihan gas rumah kaca yang membahayakan bagi iklim.

Sebagai metode baru, tentu memiliki beberapa ketidakpastian maupun risiko. Untuk risiko yang diberikan berkaitan erat dengan tata kelola, dampak maupun etikanya. Khususnya untuk pembangunan berkelanjutan di masa mendatang.

Terdapat ilmuwan yang mengatakan jika manfaatnya tidak sebanding dengan potensinya. Penelitian yang mengacu tentang rekayasa iklim sebanding dengan letusan gunung berapi. Indikasi ini memungkinkan implikasi yang signifikan.

Dengan penerapan teknologi geoengineering untuk bumi, akan terdapat injeksi aerosol sulfat stratosfer. Kemudian menyebabkan kelembapan tanah, aliran sungai sampai berkurangnya partisipasi khususnya pada daerah tropis.

Dalam skala global, dapat mengantarkan musim dingin tapi menghangatkan pada belahan bumi lainnya. Tapi sebenarnya kelemahan terbesarnya yaitu kelemahan kontribusinya. Termasuk menyebabkan pengasaman tanah maupun air permukaan.

Sementara itu, tidak berbeda dengan inovasi manusia lainnya, terdapat implikasi politik maupun etika. Bagi negara yang cukup otoriter, kemungkinan besar akan mengandalkannya. Terutama karena menjadi solusi cepat sekaligus akurat.

Perlu diketahui, jika darurat iklim bisa menyebabkan bencana besar untuk manusia maupun lingkungan. Walaupun kontroversial, tapi manfaatnya luar biasa. Jadi, teknologi geoengineering untuk bumi akan terus dikembangkan di masa depan.

You May Also Like

More From Author